Tentang beredarnya Informasi bahaya arsenik yang beredar tentang mie serta coklat, berikut analisa sederhananya.
Pertama
Berita bersumber dari KOMPAS
Kementerian Kesehatan mengklarifikasi pesan berantai yang beredar di platform WhatsApp.
Pesan yang mencatut nama Prof Dr. Ir. Rokhmin Dahuri selaku mantan Menteri Perikanan & Kelautan itu, menyebutkan, ada seorang wanita yang meninggal akibat terlalu banyak mengonsumsi mi goreng yang mengandung “Arsenic Pentoxide”.
Mi tersebut kemudian bereaksi ketika si wanita memakan coklat, yang membuat Arsenic Pentoxide berubah menjadi Arsenic Trioxide yang sangat beracun. Pada akhir pesan, tercantum "Info kesehatan Kemenkes RI". Informasi tersebut dinyatakan hoaks.
Narasi yang beredar Di WhatsApp, beredar pesan berantai seperti di bawah ini:
SEKEDAR INFO KHUSUSNYA UTK ANAK KOST/siapa saja...
Ada seorang Wanita meninggal ‘Mendadak’ dgn ‘Kelima Panca Indera keluar darah. Setelah diselidiki ternyata Wanita ini mningal, bukan krena ‘Bunuh Diri’ atau Dibunuh’, melainkan karena ketidaktahuan tentang ‘Racun akibat Makanan’. Wanita ini memiliki kebiasaan makan coklat tiap hari, ini tidak masalah. Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan ‘MIE GORENG’.
Sebenarnya Cuma makan mie goreng saja, juga tidak masalah, krena orangrumahnya juga banyak makan mie malam itu & tak ada yg meninggal. Tetapi, karena MIE itu mengandung ‘Arsenic Penoxide’ (As205) & berhubung habis mkan MIE wanita itu makan COKLAT, Terjadilah ‘Reaksi Kimia’ di dalam perut yg membuat ‘Arsenic Pentoxide’ (As205) berubah menjadi Arsenic Trioxide (As203) yg sangat beracun.
Inilah yg Mengakibatkan:
- Hati
- Jantung
- Ginjal
- Pembuluh Darah Rusak
- Usus berdarah
- Pembuluh Darah Melebar/dilatasi
=Sehingga wanita itu Meninggal dgn sangat mengenaskan dgn Kelima Panca Indera ‘Keluar Darah’ saat itu.
=Jadi Hati-hati!!, Jika habis banyak makan:
- MIE Goreng \
- MIE Kering
- MIE Soto
- Jangan makan coklat pada saat yg ‘Bersamaan’!!! - Copy paste-lah jika Anda ‘Merasa’ ini cukup ‘Pnting’ - Kasih tau ke semua Teman atau Keluarga. - Mari berbagi Kepedulian Kita dgn Sesama...!!!
# Info kesehatan Kemenkes RI. Hasil konfirmasi dan penelusuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui akun resmi Instagramnya, @kemenkes_ri, menyatakan, pesan ini tidak benar alias hoaks. Berikut ini embed Instagram Kemenkes:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Pesan Berantai Wanita Meninggal Setelah Makan Mi Goreng Mengandung Arsenik", https://nasional.kompas.com/read/2018/06/22/12144341/hoaks-pesan-berantai-wanita-meninggal-setelah-makan-mi-goreng-mengandung.
Penulis : Rosiana Haryanti
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Kedua
Berita bersumber dari Detik.com
Jakarta - Broadcast soal bahaya memakan cokelat usai mengonsumsi mi masih banyak beredar. Belum lagi, bahasa yang digunakan saat menyampaikan informasi tersebut dibuat dengan bahasa yang terlihat sangat 'ilmiah' dan meyakinkan. Pesan pun semakin mencemaskan karena seorang wanita diklaim menjadi korban dari hal itu.
"MIE itu mengandung 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) & berhubung habis makan MIE wanita itu makan COKLat. Terjadilah "Reaksi Kimia" di dalam perut yang membuat 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun," seperti itu cuplikan dari pesan berantai tersebut. Seperti apa sih faktanya?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Kamis, (21/6/2018), telah membeberkan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoax. Kemenkes pun mengimbau untuk berhenti membagikan pesan tersebut kepada orang lain.
Beberapa waktu lalu, ahli gizi, Leona Victoria Djajadi, MND, menjelaskan hal ini kepada detikHealth.
"Bukannya tidak mungkin ada kontaminasi arsenik atau keracunan. Tapi yang tidak mungkin adalah produsen mi yang sudah lolos sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan -red), dengan sengaja memakai arsenik sebagai bahan bakunya. Jadi ini super duper hoax," jelas lulusan University of Sydney tersebut saat dimintai tanggapan.
Victoria berpesan supaya masyarakat tidak mudah percaya dengan info yang beredar di media sosial. Pesan yang menggunakan penulisan bahasa-bahasa kimia seperti disebutkan di atas juga tidak bisa menjadi kuncian bahwa informasi tersebut benar adanya.
"Biasanya biar bikin tambah keren dipakai bahasa-bahasa kimia, ditulis semua," kata Victoria.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak benar adanya. Karena itu, berhenti menyebarkan informasi ini ya, healthy friends! (ask/up)
Ketiga
Sesuai penjelasan di Wikipedia
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Sifat-sifat Arsenik
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.Bahaya arsenik terhadap manusia
Kutipan dari Wikipedia
Peracunan arsenik dapat terjadi secara akut akibat konsumsi arsen berlebih atau kronis akibat terpapar terus-menerus meski dalam kadar rendah (misalnya karena meminum air yang terkontaminasi arsen melebihi batas ambang aman tertinggi).
Masuknya arsenik dalam jumlah besar ke dalam tubuh secara mendadak menyebabkan serangan akut berupa rasa sangat sakit perut akibat sistem pencernaan rusak, muntah, diare, rasa haus yang hebat, kram perut, dan akhirnya syok, koma, dan kematian. Paparan dalam jangka waktu lama, seperti meminum air terkontaminasi arsen, dapat menyebabkan napas berbau, keringat berlebih, otot lunglai, perubahan warna kulit (menjadi gelap), penyakit pembuluh tepi, parestesia tangan dan kaki (gangguan saraf), blackfoot disease dan kanker kulit.
Roger Smith, Profesor Emeritus farmakologi dan toksikologi, Sekolah Medis Dartmouth, menyatakan kontaminasi arsenik alami dalam air merupakan masalah di sumur yang terdapat di Banglades dan New Hampshire. Peracunan sumur di Banglades merupakan masalah yang rumit; jutaan orang mengambil air minum dari sumur yang dibor melalui lapisan batu yang mengandung arsenik. Peracunan kronik, level rendah seperti di Banglades menyebabkan korbannya menderita kanker.
Ada teori yang mengatakan bahwa Napoleon Bonaparte menderita peracunan arsenik, dan sampel dari rambutnya menunjukkan level tinggi elemen tersebut. Tetapi, tidak berarti peracunan yang dilakukan oleh musuh Napoleon; tembaga arsenat banyak digunakan sebagai pigmen dalam kertas tembok, pelepasan mikrobiologi arsenik ke lingkungan sekitar dapat terjadi. Dengan ketiadaan kertas tembok yang asli dan jelas, dan juga banyak tempat yang dilalui olehnya menyebabkan kasus ini tidak dapat terpecahkan dengan pasti.
Arsenik banyak digunakan dalam bidang medis sejak berabad-abad, dan digunakan dengan luas dalam perawatan sifilis sebelum ditemukannya penisilin; lalu diganti dengan pengobatan lain seperti obat sulfa dan kemudian antibiotik. Arsenik merupakan bahan dalam banyak tonik, dan dalam era Viktoria, beberapa wanita memakan campuran cuka, kapur dan arsenik untuk memutihkan kulit mereka.
Beberapa abad lalu, arsenik digunakan sebagai racun dalam pembunuhan ketika ditaruh dalam makanan. Batangan perak dapat digunakan untuk mengetes keberadaan arsenik; bila batangan tersebut berubah menjadi hitam ketika dimasukkan ke dalam makanan, berarti makanan tersebut mengandung arsenik.
Kasus terakhir peracunan arsenik adalah Clare Booth Luce, Duta Besar Amerika di Italia pada saat Perang dunia II; dia menderita fisikal dan psikologikal sampai peracunan arsenik ditemukan, dan sumbernya adalah cat tua langit-langit kamarnya. Dia tidak mati oleh peracunan ini. Kasus di Indonesia adalah peracunan aktivis HAM Indonesia Munir, SH pada 7 September 2004.
menimbang dan menyimpulkan :
1. di cermati di pemberitaan kedua, (detik.com) di bagian bawah di informasikan, keracunan akibat arsenik itu bisa saja/mungkin saja terjadi.
2. mencermati informasi ketiga (wikipedia) tentang bahaya arsenik.
3. BPOM adalah yang berwenang memberikan ijin produksi obat dan makanan, memberikan ijin di produksinya makanan yang beredar di khalayak, sudah dipastikan telah melakukan analisa dan kajian tentang indikasi serta kontra indikasi terhadap makanan lainnya yang juga beredar di khalayak, maka kita sewajarnya kita menyerahkan kepercayaan kepada instansi tersebut.
4. Tetap beredarnya pesan berantai tersebut di khalayak mungkin ada maksud dan tujuan tersendiri, maka kita ambil sisi positifnya, bahwa bahaya arsenik itu ada, dan jadikanlah informasi hoax tersebut sebagai pengingat serta bahan pembelajaran kita tentang dua hal yaitu Arsenik, dan Hoax.
Mari bijak dan selalu berfikir positif, dan selalu berusaha agar lebih baik lagi kedepannya.