Telaga Ngebel, sesuai yang dipublikasikan oleh Wiki: adalah sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Nnnn Kecamatan Ngebel terletak di kaki gunung Wilis. Telaga Ngebel terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Ponorogo atau yang terkenal dengan nama Kota Reog.
Keliling dari Telaga Ngebel sekitar 5 KM. Dengan suhu antara 20 - 26 derajat celcius, suhu dingin nan sejuk membuat pengunjung makin nyaman mengunjungi Telaga Ngebel.
Selain Reog, Telaga Ngebel merupakan salah satu andalan wisata yang dimiliki Kabupaten Ponorogo.
Pemasok air bagi Telaga Ngebel terdiri dari berbagai sumber.
Sumber air yang cukup deras berasal dari Kanal Santen.
Selain itu, ada sebuah sungai yang mengalir di telaga Ngebel yang di bagian hulunya terdapat air terjun yang diberi nama Air Terjun Toyomarto.
Sesuai yang dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata Kota Ponorogo, ada 3 hal istimewa di lokasi ini.
1. Durian khas Ngebel
Selain kawasan telaga, di Ngebel anda juga dapat menikmati berbagai daya tarik lain.
Jika anda penyuka durian, maka anda harus mencoba Durian Kanjeng, salah satu varietas unggulan yang dikembangkan di perkebunan durian Desa Ngrogung, sekitar tiga kilometer ke arah barat dari kawasan telaga.
Anda dapat datang pada akhir dan awal tahun saat musim durian tiba.
2. Sunset di atas telaga
Jika anda penyuka fotografi dan tertarik menikmati momen matahari terbenam atau sunset, anda dapat berkunjung ke Desa Pupus, sekitar lima kilometer ke arah timur dari kawasan telaga. Lokasi berburu momen sunset ini dikenal dengan nama Ngebel Sunset View Point.
Pada cuaca cerah anda dapat menikmati rona langit senja yang jingga antara pukul 17.00-18.30 sebelum gelap tiba. Siapkan kamera terbaik anda!
3. Larungan Malam & Pawai 1000 Obor
Pada perayaan Grebeg Suro, tepatnya pada malam 1 Suro atau malam pergantian tahun baru Islam, masyarakat kawasan Telaga Ngebel memiliki adat unik yaitu larungan. Berbeda dengan pusat kota Ponorogo yang di saat bersamaan tengah mengadakan pesta, masyarakat Ngebel, dengan dipimpin puluhan sesepuh, melakukan tirakatan. Berbagai doa dipanjatkan pada tirakatan malam 1 Suro ini.
Usai tirakatan, sesaji berupa sembelihan kambing (wedhus) kendit diarak dan masing-masing kakinya ditanam pada empat penjuru telaga, sementara kepalanya kemudian dilarung di tengah telaga.
Pada momen ini, ribuan masyarakat lokal yang mengarak rombongan kirab berjalan membawa obor (dian) sehingga menambah suasana mistik.
Selain ketiga hal tersebut masih ada juga pemandian air panas Tirta Husada. Dan tentunya masih ada potensi wisata yang masih bisa di explore... Dari sini, bagi para pelirik usaha di sektor pariwisata tentunya sangat menggugah imajinasi untuk mengembangkan bisnisnya.
End of post...
Advertisement.....
Ditawarkan rumah yang lama tidak ditinggali, posisi rumah ini terletak kurang lebih 2 kilo meter dari telaga.
Ditawarkan untuk Dijual dengan Harga 600jt atau dikelola dalam bentuk kerjasama
Kita semua berharap pandemi Corona ini cepat berlalu, diharapkan awal tahun depan kondisi usaha disektor pariwisata sudah kembali pulih , sehingga potensi dijadikan tempat penginapan atau rumah makan yang menggiurkan ini bisa di ambil oleh pebisnis yang jeli dan cermat menyikapi potensi yang ada.
Rumah ini dalam kendali Bp. Heru Sujatmiko
Bagi anda yang berminat, silahkan di nomer telfon +62 859 4577 1753
Berikut gambar2 rumah Dan lokasi disekelilingnya.
