Setiap terlahir nyeprot ke dunia, hantu-hantu bayi, banyak yang baru bisa nangis ngoek-ngoek dan masih minim inovasi.
Biasanya waktu-waktu musim lahiran hantu gini banyak yang Cengoh dan kurang greget, plonga-plongo ora jelas.
Kejadian lainnya adalah, malahan menjadi hantu yang over acting, bergaya sok sanggup mendemokan sesuatu yang bisa membuat kaum manusia menjadi takut namun keseringan terjadi adalah malah ketemu Manusia setengah dewa, dan akhirnya di cengkiwenglah cengelnya si hantu yang over acting tersebut, lalu yang terjadi adalah
"Oekkk... Hekkk... Hekkk... Wekkkk... wekkk..."
mewek ora jelas ...
nangis cecek, tidak sanggup menyelesaikan pentasnya, lalu terbuanglah menjadi "Makhluk setengah hantu setengah kambing Congek".
Lalu disitulah yang menjadi pertanyaan besarnya adalah, kenapa harus ada musim kawin di dunia hantu...?, apa sih pentingnya ada musim kawin didunia hantu...?, Apakah tuntutan eksistensi dari keberadaan dunia hantu ataukah tuntutan bahwa keberadaan hantu harus diakui sebagai makhluk yang tidak harus ditakuti, sehingga dikondisikan bahwa manusia harus lebih menerima hantu sebagai makhluk yang berada berdampingan dan seolah-olah ditekankan agar hantu itu menjadi kamanungsan...?.
"Hai Para Manusia Setengah Dewa, jelaskan pada kami (Manusia, Hantu dan Makhluk setengah hantu setengah Kambing Congek) ini, Apasih urgensinya musim kawin didunia hantu...?"